Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy hafizhahullah
Hadits Watsilah Bin Al-Asqo’ radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أُعْطِيتُ مَكَانَ التَّوْرَاةِ السَّبْعَ (الطُّوَلَ)، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الزَّبُورِ الْمِئِينَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الْإِنْجِيلِ الْمَثَانِيَ، وَفُضِّلْتُ بِالْمُفَصَّلِ»
Dari Watsilah bin Al-Asqo’ radhiyallaahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Saya diberi ganti dari Taurat dengan as-Sab’u (ath-Thuwal); saya diberi ganti dari Zabur dengan al-Mi`in; saya diberi ganti dari Injil dengan al-Matsaani; dan saya diberi tambahan dengan al-Mufashshol”.([1])
Catatan:
1- As-Sab’u ath-Thuwal artinya tujuh surat yang panjang, maksudnya: surat Al-Baqoroh, Ali-‘Imron, An-Nisa’, Al-Maidah, Al-An’am, Al-A’rof, dan Yuunus.
2- Al-Mi`iin yaitu surat-surat yang jumlah ayatnya sekitar seratus.
3- Al-Matsaani yaitu surat-surat setelah al-Mi`in;
4- Al-Mufashshol yaitu surat-surat yang banyak fashl-nya (pemisahnya) dengan basmalah. Dimulai dari surat Qoof sampai akhir surat dalam Al-Qur’an.([2])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
1- Beriman kepada kitab-kitab suci yang Alloh ﷻ turunkan kepada para Rasul.
2- Keutamaan kitab suci Taurat yang Alloh ﷻ turunkan kepada Nabi Musa ‘alaihissalaam.
3- Keutamaan kitab suci Zabur yang Alloh turunkan kepada Nabi Dawud ‘alaihissalaam.
4- Keutamaan kitab suci Injil yang Alloh turunkan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalaam.
5- Nabi Muhammad ﷺ utusan Alloh diberi kitab suci Al-Qur’an, sebagaimana utusan Alloh dahulu diberi kitab suci.
6- Keutamaan kitab suci Al-Qur’an, sebab kandungan tiga kitab suci besar zaman dahulu ada gantinya di dalam Al-Qur’an, dan ditambah al-Mufashshol.
7- Pembagian isi Al-Qur’an sudah ada di zaman Nabi ﷺ. Yaitu dengan: as-Sab’u ath-Thuwal, al-Mi`in, al-Matsaani, dan al-Mufashshol. Pembagian di zaman sekarang, yaitu satu mushhaf Al-Qur’an dibagi menjadi 30 juz (bagian), ini tidak mengapa, sebab hanya sarana untuk memudahkan. Wallohu a’lam.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju Sorga-Nya yang penuh kebaikan.([3])
__________________________
Footnote:
([1]) HR. Ahmad, no. 16982; Abu Dawud Ath-Thoyalisi, no. 1105; Ath-Thohawiy di dalam Syarah Musykil al-Atsar, no. 1379; Ath-Thobari di dalam Tafsirnya, no. 126. Dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth di dalam Takhrij Musnad Ahmad; Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shohihah, no. 1480; dan dishohihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir di dalam Takhrij Tafsir Ath-Thobari. Kata ‘ath-thuwal’ tambahan riwayat Ath-Thobari
([2]) Lihat Tafsir Thobari; dll
([3]) Sragen, Dhuha Ahad, 25-Jumadil Akhir-1442 H / 7-Februari-2021 M