Nabi Mencontohkan Sholat Tarowih Di Masjid

Hadits Hadits Tentang Ramadhan Dan Puasa (37)

Nabi Mencontohkan Sholat Tarowih Di Masjid

(Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsari, hafizhahullah)

 

HADITS ‘AISYAH radhiyallaahu ‘anha,

 

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ المُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي المَسْجِدِ، فَصَلَّى بِصَلاَتِهِ نَاسٌ، ثُمَّ صَلَّى مِنَ القَابِلَةِ، فَكَثُرَ النَّاسُ، ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنَ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوِ الرَّابِعَةِ، فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ: «قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنَ الخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ» وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ

 

Dari ‘Aisyah, ummul mukminin radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rosululloh ﷺ pada suatu malam melakukan sholat di dalam masjid, kemudian orang-orang mengikuti sholat beliau.

Kemudian pada malam berikutnya beliau melakukan sholat, orang-orang bertambah banyak.

Kemudian orang-orang berkumpul pada malam ketiga atau keempat, tetapi Rosululloh sholallohu ‘alaihi wassallam tidak keluar kepada mereka.

Ketika telah masuk pagi beliau berkata:

“Aku telah melihat apa yang kamu lakukan, dan tidak ada yang menghalangiku keluar kepada kamu kecuali aku khawatir sholat (tarowih) itu diwajibkan atas kamu”.

Dan hal itu terjadi pada bulan Romadhon.([1])

 

FAWAID HADITS:

 

1- Nabi ﷺ yang pertama kali melaksanakan sholat tarowih di masjid, sehingga keliru orang yang menganggapnya bid’ah.

2- Nabi ﷺ pernah melaksanakan sholat tarowih di masjid, dan tidak memerintahkannya, sehingga hukumnya sunnah.

3- Semangat sahabat meneladani ibadah  Nabi ﷺ, memang mereka adalah generasi manusia terbaik.

4- Kasih sayang Nabi ﷺ kepada umatnya. Beliau meninggalkan amalan yang beliau sukai, karena khawatir diwajibkan atas umat, sehingga memberatkan mereka.

5- Di zaman kholifah Umar bin Al-Khoththob sholat tarowih di masjid diadakan lagi, dan beliau menyatakan, “Sebaik-baik bid’ah adalah ini”. Ulama menjelaskan bahwa maksud bid’ah di sini adalah secara lughoh (bahasa Arab), bukan bid’ah secara istilah syari’at. Karena secara syari’at, semua bid’ah adalah kesesatan, tidak ada bid’ah hasanah. Padahal sholat tarowih di masjid adalah sunnah.

 

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh subhaanahu wa ta’aalaa selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.([2])

__________________________

Footnote:

([1]) HR. Bukhori, no: 1129; Muslim, no:761; dll

([2]) Sragen, Rabu bakda zhuhur, 20-Romadhon-1441 H / 13-Mei-2020 M

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *