Oleh: Abu Yusuf Suharno
Intisari
Shalat adalah tiang agama dan barometer iman. Menjaganya menegakkan agama; meremehkannya merobohkan kemuliaan seorang hamba.
Mukadimah
Banyak lisan berkata “beriman”, namun kaki berat menuju shalat. Padahal shalat adalah pertemuan paling mulia antara hamba dan Rabb-nya. Ketika shalat terjaga—pada waktunya, dengan khusyuk, dan sesuai tuntunan—Allah ﷻ memuliakan pelakunya di dunia dan akhirat.
Firman Allah ﷻ
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
“Sungguh beruntung orang-orang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.” (المؤمنون: 1–2)
Sabda Rasulullah ﷺ
الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ؛ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat; siapa yang meninggalkannya sungguh ia telah kafir.” (HR. Tirmiżī no. 2621, hasan ṣaḥīḥ)
Perkataan Salaf
‘Abdullah bin Mas‘ūd radhiyallaahu ‘anhu berkata:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَلْقَى اللهَ غَدًا مُسْلِمًا فَلْيُحَافِظْ عَلَى هَؤُلَاءِ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ حَيْثُ يُنَادَى بِهِنَّ
“Siapa yang ingin berjumpa Allah esok dalam keadaan muslim, hendaklah ia menjaga shalat lima waktu di tempat azan dikumandangkan.” — Ṣaḥīḥ Muslim no. 654
Teladan Singkat
Bilal bin Rabah radhiyallaahu ‘anhu Nabi ﷺ mendengar suara sandalnya di surga; sebabnya ia menjaga wudu dan shalat dua rakaat setiap selesai berwudu. (Bukhārī–Muslim)
Abū Bakr aṣ‑Ṣiddīq radhiyallaahu ‘anhu Dipilih Nabi ﷺ menjadi imam ketika beliau sakit; teladan kepemimpinan yang lahir dari kesetiaan menjaga shalat jamaah. (Bukhārī–Muslim)
✨ Renungan Hati
Baik-buruknya shalat memantulkan keadaan hati. Jika hati tunduk, anggota badan mengikuti; jika hati lalai, gerak hanya menjadi rutinitas. Perbaikilah shalat—maka Allah ﷻ perbaiki sisa hidup.
Pelajaran Berharga
1. Keberuntungan bermula dari khusyuk; hadirkan hati sebelum berdiri takbir.
2. Tepat waktu mendidik jiwa: tinggalkan tunda, prioritaskan panggilan azan.
3. Jaga syarat, rukun, dan sunnah; kualitas mendahului kuantitas.
4. Jamaah bagi laki-laki adalah kemuliaan; bagi keluarga, ia cahaya rumah.
5. Perbaiki shalat fardhu/wajib, niscaya amalan lain mengikutinya.
Doa Penutup
اَللّٰهُمَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ فِي قُلُوبِنَا، وَارْزُقْنَا خُشُوعًا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْمَعَاصِي، وَتَقَبَّلْهَا مِنَّا قَبُولًا حَسَنًا
“Ya Allah, tegakkan shalat dalam hati kami, karuniakan khusyuk yang menghalangi maksiat, dan terimalah shalat kami dengan penerimaan yang baik.”






