HADITS ABUD DARDA’ radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا أَبَا الدَّرْدَاءِ لَا تَخْتَصَّ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ دُونَ اللَّيَالِي، وَلَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ دُونَ الْأَيَّامِ»
Dari Abud Darda’ radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: Rosululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai Abud Darda’, janganlah kamu mengkhususkan malam Jumat dengan sholat malam, tanpa malam-malam yang lain. Dan janganlah kamu mengkhususkan hari Jumat dengan berpuasa, tanpa hari-hari yang lain”.([1])
HADITS ABU HUROIROH radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لَا تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي، وَلَا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ، إِلَّا أَنْ يَكُونَ فِي صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ»
Dari Abu Huroiroh radhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Janganlah kalian mengkhususkan malam Jumat dengan sholat malam, di antara malam-malam yang lain. Dan janganlah kalian mengkhususkan hari Jumat dengan berpuasa, di antara hari-hari yang lain. Kecuali bertepatan dengan hari puasa seseorang dari kalian”.([2])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits–hadits ini, antara lain:
1- Hadits yang memiliki isnad yang lemah, belum tentu haditsnya juga lemah.
Sebab kemungkinan memiliki sanad–sanad lain yang shohih, atau sanad lain yang saling menguatkan sehingga menjadi shohih.
Maka tidak boleh tergesa-gesa mengatakan sebuah hadits sebagai hadits lemah, sebelum ada kepastian dari Ulama yang ahli.
2- Larangan mengkhususkan malam Jumat dengan sholat malam, tanpa malam-malam yang lain.
3- Anjuran melakukan sholat lail (malam) setiap malam. Waktunya bakda isya’ sampai terbit fajar (subuh).
4- Larangan mengkhususkan hari Jumat dengan berpuasa, tanpa hari-hari yang lain.
5- Boleh berpuasa pada hari Jumat, ketika bertepatan dengan hari yang disyari’atkan berpuasa. Seperti puasa Romadhon, tgl 10 Muharrom, tgl 9 Dzulhijjah, dan lainnya.
6- Beribadah harus dengan dalil. Amalan yang tidak ada tuntunannya dari Alloh atau Rosul-Nya akan tertolak.
7- Tidak boleh mengkhususkan hari-hari tertentu atau bulan tertentu, untuk melakukan ibadah tertentu, tanpa dalil dari Alloh atau Rosul-Nya. Sebab agama Islam sudah sempurna dengan wafatnya Rosululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam, sehingga menjalankan agama harus dengan tuntunan.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Zhuhur, Rabu, 28-Rojab-1443 H / 2-Maret-2022 M
_____________________
Footnote:
([1]) HR. Ahmad, no. 27507. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata di dalam Takhrij Musnad Ahmad: “Shohih lighoirihi. Adapun sanad ini lemah, sebab terputus, Muhammad bin Sirin tidak mendengar dari Abud Darda’
([2]) HR. Muslim, no. 1144/148; Ibnu Khuzaimah, no. 1176; Ibnu Hibban, no. 3612, 3613. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Silsilah Ash-Shohihah, no. 980






