Ditulis oleh Muslim Atsari,
Kita telah masuk tahun 1447 Hijriyah.
Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam wafat tahun 11 H pada umur 63 th. Berarti beliau sudah di alam kubur selama 1436 tahun.
Abu Bakar Ash-Shiddiq rodhiyallohu ‘anhu wafat tahun 13 H pada umur 63 th. Berarti beliau sudah di alam kubur selama 1434 tahun.
Umar bin Al-Khaththab rodhiyallohu ‘anhu wafat tahun 23 H pada umur 63 th. Berarti beliau sudah di alam kubur selama 1424 tahun.
‘Utsman bin ‘Affan rodhiyallohu ‘anhu wafat tahun 35 H pada umur sekitar 83 th. Berarti beliau sudah di alam kubur selama 1412 tahun.
‘Ali bin Abi Tholib rodhiyallohu ‘anhu wafat tahun 40 H pada umur sekitar 63 th. Berarti beliau sudah di alam kubur selama 1407 tahun.
Imam Asy-Syafi’iy rohimahulloh wafat tahun 204 H pada umur sekitar 54 th. Berarti beliau sudah di alam kubur selama 1243 tahun.
Imam An-Nawawi rohimahulloh wafat tahun 676 H pada umur sekitar 45 th. Berarti beliau sudah di alam kubur selama 771 tahun.
Ini semua menunjukkan bahwa kehidupan dunia bagi seorang manusia hanyalah sebentar, dan kehidupan di alam kubur lebih lama, apalagi kehidupan di akhirat yang kekal abadi.
Rata-rata umur umat Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam adalah antara 60 -70 tahun, dan jarang yang melewati 70 tahun. Banyak orang yang meninggal dunia sebelum berumur 60 tahun atau 70 tahun.
Sebagaimana hadits berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ»
Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Umur umat-ku berkisar antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan lebih sedikit yang melewatinya.”
(HR. Tirmidzi, no. 3550; Ibnu Majah, no. 4236; Ibnu Hibban, no. 2980. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Silsilah Ash-Shohihah, no. 757)
Maka mengapa banyak manusia lebih memikirkan kehidupannya dan rumahnya di dunia, kemudian melupakan kehidupannya dan rumahnya di alam kubur dan di akhirat.
Sedangan akhirat itu lebih kekal dan lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Bagi orang-orang yang memahami, mengingat, beribadah dengan ikhlas, dan berusaha mengikuti Sunnah Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya? (QS. Al-Qoshshosh/28: 60)
Semoga Alloh menetapkan kita di atas agama-Nya dan ketaatan kepada kepada-Nya, memasukkan ke dalam sorga-Nya, serta menjauhkan dari neraka-Nya.
Silahkan dishare semoga menjadi sarana dakwah dan amal jariyah.
Sragen, Bakda Zhuhur, Senin,
19-Muharrom-1447 H / 14-Juli-2025 M