Rumah Di Sorga: Keutamaan Menjaga Shalat Sunnah Rawatib

Penyusun: Abu Yusuf Suharno

 

✨ Intisari

 

Salat sunnah rawatib adalah pagar bagi salat wajib dan penutup kekurangannya. Siapa yang menjaganya dengan ikhlas, Allah ﷻ membangunkan baginya rumah di Surga.

 

Mukadimah

 

Kebaikan tidak selalu hadir dalam gebyar; ia tumbuh dari disiplin sederhana yang diulang setiap hari. Di antara amalan yang lembut namun bernilai besar adalah salat sunnah rawatib, yakni dua belas rakaat: 2 sebelum Subuh, 4 sebelum Zuhur dan 2 sesudahnya, 2 setelah Magrib, serta 2 setelah Isya. Rakaat-rakaat ringan itu melatih hati untuk hadir, menenangkan jiwa sebelum berdiri dalam salat wajib, dan menutup kekurangannya. Dari kebiasaan yang tampak kecil inilah Allah ﷻ membangunkan rumah di Surga bagi hamba yang tekun dan tulus.

 

Firman Allah ﷻ

 

قَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ۝ ٱلَّذِينَ هُمۡ فِي صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُونَ

“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam salatnya.” (Surat Al-Mu’minūn: 1–2)

 

Ayat ini menegaskan bahwa keberuntungan berawal dari salat yang khusyuk. Rawatib menyiapkan hati agar salat wajib lebih tenang dan penuh kehadiran.

 

Sabda Rasulullah ﷺ

 

مَن صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barang siapa salat dua belas rakaat dalam sehari semalam, dibangunkan untuknya sebuah rumah di Surga.”
(Riwayat Muslim no. 728).

 

Hadis ini adalah kabar gembira bagi yang merawat dua belas rakaat setiap hari. Rumah di Surga disiapkan untuk kebiasaan ringan yang dijaga dengan istiqamah.

 

Perkataan Salaf

 

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah رحمه الله

 

وَكَانَ مِنْ هَدْيِهِ ﷺ الْمُحَافَظَةُ عَلَى السُّنَنِ الرَّوَاتِبِ

 

“Termasuk petunjuk Rasulullah ﷺ adalah senantiasa menjaga salat-salat sunnah rawatib.”
(Zād al-Ma‘ād 1/315).

 

Maknanya: Rawatib adalah jejak harian Nabi ﷺ; mengikutinya memperindah wajah salat wajib.

 

Teladan Salaf

 

Ummu Ḥabībah رضي الله عنها menjaga dua belas rakaat setelah mendengar langsung dari Rasulullah ﷺ.
(Riwayat Muslim no. 728).

 

✨ Hikmah:

Ketekunan kecil yang konsisten membuka jalan besar menuju Surga.

 

 

 

Berapa hari terakhir kita menjaga dua belas rakaat tanpa putus? Rumah di Surga sedang dibangun setahap demi setahap oleh kebiasaan ringan yang tulus.

 

Pelajaran Berharga

 

1. Rawatib melatih hati untuk istiqamah dalam ibadah kecil yang bernilai besar.

2. Keindahan salat tidak pada panjang rakaat, tetapi pada ketulusan yang menghidupkan hati.

3. Siapa yang sabar dalam amal ringan setiap hari, akan merasakan nikmat ketenangan sebelum nikmat Surga.

 

Doa Penutup

 

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يُحَافِظُونَ عَلَى السُّنَنِ الرَّوَاتِبِ، وَزَيِّنْ صَلَاتَنَا بِالْخُشُوعِ، وَابْنِ لَنَا بُيُوتًا فِي جَنَّاتِكَ بِرَحْمَتِكَ

 

“Ya Allah, jadikan kami hamba yang menjaga salat-salat sunnah rawatib, hiasilah salat kami dengan khusyuk, dan bangunkan bagi kami rumah-rumah di Surga-Mu dengan rahmat-Mu.”

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *