HADITS ABU ‘INABAH AL-KHOULANIY radhiyallaahu ‘anhu

 

عَنْ أَبِي عِنَبَةَ الْخَوْلَانِيِّ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، «كَانَ يَقْرَأُ فِي الْجُمُعَةِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ»

 

Dari Abu ‘Inabah Al-Khoulaniy, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dalam shalat Jum’at biasa membaca “Sabbihisma robbikal a’la” dan “Hal ataaka hadiitsul ghoosyiyah”.^([1])

 

HADITS SAMUROH BIN JUNDUB AL-FAZARIY radhiyallaahu ‘anhu

 

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ، «أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي صَلَاةِ الْجُمُعَةِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ»

 

Dari Samuroh bin Jundub, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dalam shalat Jum’at biasa membaca “Sabbihisma robbikal a’la” dan “Hal ataaka hadiitsul ghoosyiyah”.^([2])

 

HADITS NU’MAN BIN BASYIR radhiyallaahu ‘anhu

 

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، قَالَ: «كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْعِيدَيْنِ، وَفِي الْجُمُعَةِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ»، قَالَ: «وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ، فِي يَوْمٍ وَاحِدٍ، يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِي الصَّلَاتَيْنِ»

 

Dari Nu’man bin Basyir, dia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dalam shalat dua hari raya, dan shalat Jum’at, biasa membaca “Sabbihisma robbikal a’la” dan “Hal ataaka hadiitsul ghoosyiyah”.  

 

Nu’man berkata: “Jika hari raya dan hari jum’at bertepatan dalam satu hari, maka beliau juga membaca kedua surat tersebut.”^([3])

 

FAWAID HADITS:

 

Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits–hadits ini, antara lain:

 

1- Hadits yang memiliki isnad sangat lemah, belum tentu haditsnya juga lemah.

 

Sebab kemungkinan memiliki sanad–sanad lain yang shohih, atau sanad lain yang saling menguatkan sehingga menjadi shohih.

 

Maka tidak boleh tergesa-gesa mengatakan sebuah hadits sebagai hadits lemah, sebelum ada kepastian dari Ulama yang ahli.

 

2- Syari’at shalat Jum’at sepekan sekali.

 

3-           Syari’at shalat idul fithri dan idul adh-ha setahun sekali.

 

4- Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dalam shalat Jum’at biasa membaca surat Al-A’la dan surat Al-Ghosyiyah.

 

Ini merupakan Sunnah yang perlu diamalkan, walaupun tidak wajib.

 

5- Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dalam shalat dua hari raya biasa membaca surat Al-A’la dan surat Al-Ghosyiyah.

 

Ini merupakan Sunnah yang perlu diamalkan, walaupun tidak wajib.

 

6- Bacaan di dalam shalat Jum’at dan shalat dua hari raya adalah jahr (keras), sehingga para sahabat mendengarnya.

 

7-      Beribadah dengan mengikuti tuntunan Alloh dan Rosul-Nya.

 

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.

 

Ditulis oleh Muslim Atsari,

Sragen, Dhuha, Jum’at, 16-Rojab-1443 H / 18-Februari-2022 M

 

_____________________

Footnote:

^([1]) HR. Ibnu Majah, no. 1120. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata di dalam Takhrij Sunan Ibnu Majah, “Isnadnya sangat lemah. Perowi bernama Sa’id bin Sinan matruk (haditsnya ditinggalkan), sebagian Ulama menuduhnya (berdusta), dan perowi bernama Abu ‘Inabah Al-Khoulaniy diperselisihkan, apa termasuk sahabat Nabi”. Namun hadits ini shohih dari jalur lain

^([2]) HR. Nasai, no. 1442; Abu Dawud, no. 1125; Ahmad, no. 20150, 20164; Ibnu Khuzaimah, no. 1847; Ibnu Hibban, no. 2808. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, Al-A’zhomi dan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth

^([3]) HR. Muslim, no. 878/62; Tirmidzi, no. 533; Nasai, no. 1568, 1590; Abu Dawud, no. 1122; Ibnu Majah, no. 1281; Ahmad, no. 18383, 18387, 18409, 18431, 18442; Ibnu Khuzaimah, no. 1463; Ibnu Hibban, no. 2821, 2822. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth