Tidak bersabar atas kehilangan orang-orang yang dicintai kecuali seorang mukmin yang menyadari bahwa milik Allah apa yang telah Dia ambil, dan milik-Nya apa yang telah Dia berikan, dan segala sesuatu di sisinya adalah dengan takdir (yang telah Dia tentukan).
Allah ﷻ berfirman,
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتهُم مُّصِيبَةٞ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلهِ وَإِنَّآ إِلَيهِ رَٰجِعُونَ ١٥٦
“(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS. al-Baqarah (2): 156)
Dari Ummu Salamah radhiyallaahu ‘anha, dia berkata, ‘Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
«مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ، فَيَقُولُ: {إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ}، اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَجَرَهُ اللهُ تَعَالَى فِي مُصِيبَتِهِ، وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا»، قَالَتْ: فَلَمَّا تُوُفِّيَ أَبُو سَلَمَةَ، قُلْتُ: كَمَا أَمَرَنِي رَسُولُ اللهِ ﷺ، فَأَخْلَفَ اللهُ لِي خَيْرًا مِنْهُ، رَسُولَ اللهِ ﷺ»
“Tidak ada seorang hambapun yang suatu musibah mengenainya, lalu dia berkata ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya’, ya Allah, berikanlah pahala kepadaku di dalam musibahku, dan gantilah untukku yang lebih baik darinya. Melainkan Allah ﷻ akan memberikan pahalanya di dalam musibahnya, dan menggantinya untuknya dengan yang lebih baik darinya.”
Ummu Salamah berkata, ‘Maka tatkala Abu Salamah wafat, aku berkata sebagaimana perintah Rasulullah ﷺ kepadaku, maka Allah pun mengganti untukku yang lebih baik darinya, Rasulullah ﷺ.”([1])
(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
______________________
Footnote: