Barangsiapa tidak marah karena terlanggarnya apa yang telah diharamkan oleh Allah, maka tidak ada kebaikan pada dirinya. Orang yang mencintai karena Allah itu hanyalah orang yang mencintai apa yang dicintai oleh Allah, dan membenci serta marah kepada orang yang melanggar apa yang telah Allah haramkan dan meridhainya.
Allah ﷻ berfirman,
وَمَن يُعَظِّم حُرُمَٰتِ ٱللهِ فَهُوَ خَيرٌ لَّهُۥ عِندَ رَبِّهِۦۗ
“… Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya…” (QS. al-Hajj (22): 30)
Dan Nabi ﷺ pernah bersabda kepada Usamah saat dia datang untuk memberikan syafaat di sisi beliau bagi seorang wanita makhzumiyah yang telah mencuri,
«أَتَشْفَعُ فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللهِ»، ثُمَّ قَامَ فَاخْتَطَبَ، ثُمَّ قَالَ: «إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ، أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ، وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الحَدَّ، وَايْمُ اللهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا»
“Apakah engkau akan memberikan syafa’at pada satu hukum had, dari hukum-hukum had Allah?” Kemudian beliau berdiri, lalu berkhutbah, kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya perkara yang telah menghancurkan orang-orang yang sebelum kalian, adalah bahwa mereka, jika ada orang mulia mencuri di tengah mereka, maka mereka meninggalkannya, sementara jika orang lemah di antara mereka yang mencuri, maka mereka menegakkan hukum had atasnya. Demi Allah, seandainya Fathimah binti Muhammad mencuri, maka pastilah aku akan memotong tangannya.”([1])
(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
______________________
Footnote: