Maksiat Lisan: Tidak Menjawab Salam Yang Wajib

Al-‘Allaamah ‘Abdullah bin Husain bin Thahir Ba’alawiy rahimahullah berkata:

وَتَرْكُ رَدِّ السَّلاَمِ الْوَاجِبِ عَلَيْكَ

“Dan meninggalkan menjawab salam yang wajib atasmu.”

 

Allah ﷻ berfirman:

 

وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّواْ بِأَحسَنَ مِنهَآ أَوۡ رُدُّوهَآۗ إِنَّ ٱللهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيءٍ حَسِيبًا ٨٦

 

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (QS. An-Nisa`: 86)

 

Rasulullah ﷺ bersabda:

 

«خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا ، ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ ، فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ ، تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ . فَقَالَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ . فَقَالُوا السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللهِ . فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللهِ … »

 

“Allah menciptakan Adam dengan tinggi 60 hasta, kemudian Dia berfirman: “Pergilah, ucapkan salam kepada para malaikat itu, kemudian dengarkan apa jawab mereka terhadap salammu, itu adalah salam penghormatanmu dan keturunanmu.”Kemudian dia berkata [السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ], maka mereka menjawab [السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللهِ] dan mereka menambahkan [وَرَحْمَةُ اللهِ].”([1])

 

Rasulullah ﷺ bersabda:

 

«لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا ، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا ، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ»

 

“Kalian tidak akan masuk sorga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sehingga kalian saling mencintai, maukah kalian aku tunjukkan sesuatu jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam ditengah-tengah kalian.”([2])

 

Rasulullah ﷺ bersabda:

 

«حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ » قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللهِ ؟ قَالَ « إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ»

 

“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam.” Maka dikatakan kepada beliau ﷺ: “Apa saja wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Jika engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam atasnya…”([3])

 

Maka, termasuk sunnah adalah memulai menyampaikan salam. Adapun menjawabnya adalah wajib.

 

Dalil sunnah akan hal ini sangat banyak. Sebuah hadits nabi ﷺ telah berlalu, yaitu saat beliau bersabda yang artinya: “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam: …jika engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam atasnya….”

 

Demikian pula dari perbuatan Nabi ﷺ, dan para sahabat beliau radhiyallaahu ‘anhum. Kemasyhuran yang demikian sudah cukup bagi kita daripada menyebutkan nash-nashnya.

 

Adapun menjawab salam, maka hukumnya wajib. Wajib ‘ain atas orang yang diberi ucapan salam untuk menjawabnya, jika tidak menjawab maka dia berdosa. Dalil kewajibannya banyak, diantaranya adalah firman Allah ﷻ:

 

وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّواْ بِأَحسَنَ مِنهَآ أَوۡ رُدُّوهَآۗ إِنَّ ٱللهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيءٍ حَسِيبًا ٨٦

 

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (QS. An-Nisa`: 86)

 

Ibnu Hazm rahimahullah, Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah, dan Syaikh Taqiyuddin rahimahullah telah menyebutkan adanya ijma’ atas kewajiban menjawabnya. ([4])

 

 

(Diambil dari buku Kumpulan Makalah Kajian Syarah Sullamauttaufik oleh Ust. Muhammad Syahri di Rumah Bpk. H. Jarot Jawi Prigen)

__________________________________

Footnote:

([1]) HR. Bukhari (3326), Muslim (2841)

([2]) HR. Muslim (203)

([3]) HR. Muslim (2162)

([4])  Lihat Adabus Syar’iyyah (1/356) cet, Muassasah ar-Risalah

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *