Keyakinan Batil Pertanda Keburukan Yang Lain

  1. Keyakinan bahwa menyapu rumah di malam hari akan mewariskan kemelaratan.

 

Ini juga termasuk khurafat. Termasuk juga tidak membersihkan rumah dan menyapunya selepas safarnya salah seorang dari anggota keluarganya karena anggapan sial dan persangkaan bahwa jika hal itu dilakukan maka orang yang safar tersebut tidak akan kembali.

 

Mereka juga berkeyakinan bahwa membuka dan menutup gunting akan mendatangkan kesusahan.

 

Mereka juga berkeyakinan bahwa menginjak kulit ari bawang putih akan mendatangkan petaka.

 

Mereka juga melarang penggunaan atau peminjaman jarum jahit atau jala di malam hari.

 

Terdapat juga orang yang berkeyakinan bahwa melihat cermin di malam hari akan mendatangkan musibah-musibah dan keburukan-keburukan.

 

  1. Keyakinan bahwa orang yang menjenguk orang sakit tidak boleh makan atau minum di sisinya.

 

Dengan persangkaan dari mereka bahwa yang demikian itu akan menyia-nyiakan pahala. Ini adalah keyakinan rusak. Dimana tidak ada satu nash shahihpun yang menunjukkan akan keyakinan dan klaim ini.

 

  1. Keyakinan bahwa hadiah itu tidak boleh dihadiahkan dan tidak boleh dijual.

 

Ini adalah keyakinan yang salah. Ucapan ini tidak ada pada hadits, tidak juga ada pada hukum syar’iy. Bahwa hadiah, jika seorang hamba sudah memilikinya, maka boleh baginya untuk berbuat sesukanya, sama saja dengan menjualnya atau menghadiahkannya.

 

  1. Keyakinan bahwa tidak ada pembicaraan dan salam di atas hidangan makanan.

 

Ini tidak benar, bahwa salam disyariatkan pada setiap keadaan. Demikian juga boleh berbicara di atas hidangan makanan.

 

  1. Keyakinan bahwa menyembelih burung gagak, atau merpati di atas kepala seorang anak yang terlambat berbicara akan menjadikannya bisa bertutur kata dan berbicara.

 

Ini adalah keyakinan rusak. Yang wajib bagi mereka adalah hanya bersandar kepada Allah subhaanahuu wa ta’aalaa untuk memberikan jalan keluar bagi anak tersebut, dan agar Allah menganugerahkan kepadanya nikmat bertutur kata. Dan agar mereka mengambil segala sebab, kemudian mereka pergi ke dokter spesialis ilmu suara dan bicara.

 

  1. Keyakinan bahwa bejana tembaga akan menyembuhkan orang yang ketakutan.

 

Yaitu bejana tembaga yang di dalamnya terdapat empat puluh kunci. Yang memenuhinya dengan keempat puluh kunci tersebut adalah para perawan yang meletakkannya di malam hari di atas rumah dalam keadaan terbuka menghadap ke langit. Kemudian di setiap pagi pada hari-hari yang tertentu, orang-orang yang dilanda ketakutan meneguk airnya. Semua ini adalah kebodohan dan kesesatan. Dimanakah mereka terhadap firman Allah subhaanahuu wa ta’aalaa,

 

أَلَا بِذِكرِ ٱللهِ تَطمَئِنُّ ٱلقُلُوبُ ٢٨

 

…Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. ar-Ra’du (13): 28)

 

  1. Keyakinan bahwasannya bejana, jika ia pecah, maka sesungguhnya ia telah mengambil keburukan, lalu pergi.

 

Ini tidak benar, sesungguhnya pecahnya bejana, tidak akan mengambil keburukan, tidak juga kebaikan. Segala perkara itu telah ditaqdirkan dengan taqdir Allah. Yang benar adalah kita katakan, ‘Allah telah mentaqdirkan segala sesuatu, dan apa yang Dia kehendaki, Dia kerjakan.”

 

(Diambil dari buku 117 Dosa Wanita Dalam Masalah Aqidah Dan Keyakinan Sesat, terjemahan kitab Silsilatu Akhthaainnisaa`; Akhtaaul Mar-ah al-Muta’alliqah bil ‘Aqiidah Wal I’tiqaadaat al-Faasidah, karya Syaikh Nada Abu Ahmad)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *