عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ، قَالَ: «مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى، كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا» رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَغَيْرُهُ
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk([1]) maka ada baginya bagian pahala([2]) seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan([3]) maka ada bagian dari dosa([4]) atasnya seperti dosa orang-orang yang mengikutnya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim dan selainnya)
Hadits tersebut menunjukkan akan agungnya pahala berdakwah kepada petunjuk, sebagaimana juga menunjukkan akan agungnya dosa orang yang mengajak kepada kesesatan. Maka bagi masing-masing dari dua kelompok tersebut memiliki balasan yang berhak diberikan kepadanya di sisi Penciptanya, sebagai balasan dari amal perbuatannya.
وَلِلهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى
“Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).” (QS. an-Najm (53): 31)
Dia akan memperoleh balasan dengan dosa dan kejelekannya.
_____________________
Footnote:
([1]) al-Huda (petunjuk) yaitu ketaatan, dan perkara yang ma’ruf.
([2]) al-Ajru (pahala) yaitu ganjaran dan kebaikan-kebaikan.
([3]) ad-Dhalaalah (kesesatan) yaitu kemaksiatan dan kemungkaran.
([4]) al-Itsmu (dosa) yaitu dosa dan keburukan-keburukan.






