عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ: «فَضْلُ الْعِلْمِ خَيْرٌ مِنْ فَضْلِ الْعِبَادَةِ، وَخَيْرُ دِيْنِكُمْ الْوَرَعُ» رَوَاهُ الطَّبْرَانِيُّ فِيْ الْأَوْسَطِ، وَالْبَزَّارُ بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ.
Dari Hudzaifah bin Yaman radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: ‘Nabi ﷺ bersabda: “Keutamaan ilmu lebih baik dari pada keutamaan ibadah, dan sebaik-baik agama kalian adalah wara’.”([1]) (HR ath-Thabarani di dalam kitabnya al-Ausath, dan al-Bazzar dengan sanad yang shahih)
([1]) Al-Wara’ adalah berusaha mencari yang benar dan mengambil yang yakin, sebagaimana berhenti menahan diri dari perkara yang syubhat (belum jelas kebenaran dan kehalalannya) adalah sebuah perkara yang bisa merealisasikan kesehatan (kebenaran) agamanya, dan menjadikannya bersih dari segala kotoran-kotoran yang melumuri dan mencemarinya.





