Siwak mengandung zat mematikan bagi kuman dan mikrobakteri di dalam mulut, sebagaimana ia juga adalah sebuah ibadah dan ketaatan. Oleh karenanya Nabi ﷺ telah memerintahkannya, seraya bersabda,
«لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ»
“Seandainya aku tidak akan memberatkan umatku, maka pastilah aku perintah mereka untuk bersiwak bersamaan setiap kali shalat.”([1])
Beliau ﷺ juga bersabda,
«السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ»
“Siwak itu membersihkan mulut dan membuat ridha ar-Rabb.”([2])
(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
______________________
Footnote:
([2]) HR. an-Nasa`iy, dan sanadnya shahih