Sesungguhnya termasuk bagian dari ‘aqidah ahlussunnah wal jama’ah adalah tidak keluar dari mentaati pemimpin sekalipun seandainya pemimpin itu adalah seorang zhalim kecuali kita melihat kekufuran darinya sebagai bukti dari Allah untuk kita. Dikarenakan yang demikian itu adalah fitnah, dan fitnah tersebut adalah lebih keras dari pembunuhan.

 

Allah ﷻ berfirman,

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلأَمرِ مِنكُم

 

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. an-Nisa` (4): 59)

 

Nabi ﷺ bersabda,

 

«مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللهَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللهَ، وَمَنْ يُطِعِ الأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي، وَمَنْ يَعْصِ الأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي»

 

“Barangsiapa mentaatiku, maka sungguh dia telah taat kepada Allah, dan barangsiapa bermaksiat kepadaku, maka sungguh dia telah bermaksiat kepada Allah. Dan barangsiapa mentaati pemimpin, maka sungguh dia telah taat kepadaku, dan barangsiapa bermaksiat kepada pemimpin, maka sungguh, dia telah bermaksiat kepadaku.”^([1])

 

Dan beliau bersabda juga kepada seorang laki-laki yang telah bertanya kepada beliau, lantas dia berkata, ‘Wahai Nabi Allah, apa pandangan Anda jika ada para pemimpin yang berdiri menzhalimi kami; mereka meminta hak mereka kepada kami, sementara mereka menghalangi kami dari hak kami. Maka apa yang Anda perintah kepada kami,

 

«اسْمَعُوا وَأَطِيعُوا، فَإِنَّمَا عَلَيْهِمْ مَا حُمِّلُوا، وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ»

 

“Dengarlah oleh kalian, dan taatlah kalian; dikarenakan sesungguhnya wajib bagi mereka apa yang telah dibebankan kepada mereka, dan wajib bagi kalian apa yang telah dibebankan kepada kalian.”^([2])

 

(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)

______________________

Footnote:

^([1]) Muttafaqun ‘alaih

^([2]) HR. Muslim