Hadits Hadits Tentang Ramadhan Dan Puasa (41)
Perintah Mencari Lailatul Qodr
(Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsari, hafizhahullah)
HADITS ‘AISYAH radhiyallaahu ‘anha,
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاوِرُ فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ وَيَقُولُ: «تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ»
Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, dia mengatakan, “Kebiasaan Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan i’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, dan beliau bersabda:
“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.”([1])
FAWAID HADITS:
1- Kebiasaan Rosululloh ﷺ melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan di masjid Nabawi untuk mencari keutamaan lailatul qadar.
2- Perintah Nabi ﷺ kepada sahabat untuk mencari keutamaan lailatul qodr, menunjukkan adanya lailatul qodr setiap bulan Romadhon.
3- Lailatul qodr adalah malam kemuliaan, keutamaannya lebih baik daripada seribu bulan, dan terjadi pada salah satu malam dari sepuluh akhir malam di bulan Romadhon.
4- Kesesatan orang atau kelompok yang mengingkari adanya keutamaan lailatul qodr setiap bulan Romadhon. Sebab jika demikian, maka perintah Nabi untuk mencari keutamaannya adalah sia-sia, dan ini mustahil.
5- Alloh subhaanahu wa ta’aalaa memilih dan memberi keutamaan pada sebagian waktu yang tidak Dia berikan pada waktu-waktu yang lain. Seperti bulan Romadhon, hari jum’at, lailatul qodr, dan lainnya.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh subhaanahu wa ta’aalaa selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.([2])
_____________________
Footnote:
([1]) HR. Bukhari no. 2020; Tirmidzi, no. 792; dan Muslim no. 1169, tanpa kalimat “melakukan i’tikaf”
([2]) Solo, Selasa bakda zhuhur, 19-Romadhon-1441 H / 12-Mei-2020 M