04. Berbuka Nabi ﷺ Di Dalam Ramadhan

 

عن أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قال :(كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ) رواه أبو داود

 

Dari Anas bin Malik I, dia berkata, ‘Adalah Rasulullah ﷺ berbuka dengan beberapa butir ruthab (kurma segar) sebeluam beliau shalat (maghrib), jika tidak ada ruthab, maka berbuka dengan beberapa butir kurma kering, jika tidak ada, maka meneguk beberapa tegukan air.” (HR. Abu Dawud)

 

Wahai hamba-hamba Allah,

 

1. Jika Anda berbuka dari puasa hari Anda, maka berbukalah dengan ruthab, dan hendaknya beberapa butir ruthab yang sedikit, jika tidak ada ruthab, maka berbuka dengan beberapa tamr (kurma kering), jika tidak ada beberapa tamr, maka berbuka dengan beberapa tegukan air.

 

Dan bersungguh-sungguhlah untuk mempraktekkan sunnah ini dengan Anda membeli ruthab untuk berbuka, jika tidak ada ruthab, maka belilah tamr, jika tidak, maka berbukalah dengan air.

 

2. Jika Anda berbuka dari puasa, maka berdo’alah dengan apa yang datang di dalam hadits Ibnu ‘Umar L, dia berkata,

 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

“Adalah Rasulullah ﷺ, jika beliau berbuka, maka beliau membaca, ‘Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan, dan tetaplah pahala insyaallaah.” (HR. Abu Dawud)

 

3. Bersegeralah berbuka dari puasa, dengan segera setelah terbenamnya matahari, dan jangan menundanya.

 

Berdasarkan hadits Sahl bin Sa’d I, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

 

لاَ يَزالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

“Manusia senantiasa dalam kebaikan selagi mereka mensegerakan berbuka.” (HR. al-Bukhari Muslim)

 

4. Hendaknya Anda termasuk golongan orang yang mensegerakan berbuka dari puasanya, dan mensegerakan shalat, dan jangan menjadi orang yang mengakhirkan berbuka dan shalat.

 

‘Athiyah telah berkata,

 

دَخَلْتُ أَنَا وَمَسْرُوقٌ عَلَى عَائِشَةَ فَقُلْنَا يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ رَجُلَانِ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدُهُمَا يُعَجِّلُ الْإِفْطَارَ وَيُعَجِّلُ الصَّلَاةَ وَالْآخَرُ يُؤَخِّرُ الْإِفْطَارَ وَيُؤَخِّرُ الصَّلَاةَ قَالَتْ أَيُّهُمَا الَّذِي يُعَجِّلُ الْإِفْطَارَ وَيُعَجِّلُ الصَّلَاةَ قَالَ قُلْنَا عَبْدُ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ مَسْعُودٍ قَالَتْ كَذَلِكَ كَانَ يَصْنَعُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Aku dan Masruq pernah masuk (menemui) ‘Aisyah J, lalu kami berkata, ‘Wahai ibunda orang-orang mukmin, dua orang dari sahabat Muhammad ﷺ; salah seorang dari keduanya mensegerakan berbuka, dan mensegerakan shalat, sementara yang lain mengakhirkan berbuka dan mengakhirkan shalat.’ Maka dia menjawab, ‘Mana diantara keduanya yang mensegerakan berbuka dan mensegerakan shalat?’ maka dia berkata, ‘Kami menjawab, ‘Abdullah, yaitu Ibnu Mas’ud.’ Maka dia menjawab, ‘Seperti itulah kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ.” (HR. Muslim)

 

Dan hendaknya shalat maghrib (dilakukan) setelah Anda berbuka, karena perbuatan beliau ﷺ.

 

5. Lakukanlah pemberian berbuka bagi orang-orang yang berpuasa jika mudah bagi Anda, agar Anda mendapatkan pahala seperti pahala orang yang Anda berikan makanan berbuka.

 

Berdasarkan hadits Zaid bin Khalid al-Juhaniy, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,

 

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

 

“Barangsiapa memberikan buka orang yang berpuasa, maka ada untuknya seperti pahalanya, hanya saja itu tidak mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.” (HR. at-Turmudzi)

 

6. Sungguh Allah telah menjadikan untuk Anda, wahai orang-orang yang berpuasa dua kebahagiaan.

 

Berdasarkan hadits Abu Hurairah I, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

 

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Setiap amal anak Adam dilipat gandakan (pahalanya); satu kebaikan (dibalas dengan) sepuluh kali yang semisalnya hingga tujuh ratus kali lipat. Allah D berfirman, ‘Kecuali puasa, dikarenakan puasa adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Dia tinggalkan syahwatnya, dan makanannya karena Aku. Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan; satu kebahagiaan pada saat berbukanya, dan satu kebahagiaan saat bertemu dengan Rabb-nya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi disisi Allah dari aroma minyak misk.” (HR. Muslim)

 

7. Bacalah basmalah saat berbuka Anda, dan pujilah Allah E setelah berbuka Anda.

 

Berdasarkan hadits Abu Salamah, dia berkata,

 

كُنْتُ غُلاَمًا فِي حَجْرِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ، فَقَالَ لِي رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: يَا غُلاَمُ سَمِّ اللهَ، وَكلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي بَعْدُ

“Dulu, saya adalah seorang bocah laki-laki di asuhan Rasulullah ﷺ, dan adalah tangan saya menjelajah kemana-mana di talam makan, maka Rasulullah ﷺ bersabda, kepadaku, ‘Wahai bocah, sebutlah asma Allah, lalu makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang dekat darimu.’ Maka itu terus menerus menjadi cara makanku setelah itu.” (HR. al-Bukhari Muslim)

 

Dan berdasarkan hadits Anas bin Malik I, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,

 

إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنْ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا

 

“Sesungguhnya Allah benar-benar meridhai seorang hamba, yang dia biasa memakan makanan lalu dia memuji-Nya atas makanan itu, atau dia meminum minuman lalu memuji-Nya atas minumah itu.” (HR. Muslim)

 

8. Jika Anda berpuasa, maka perbanyaklah berdo’a, berdasarkan hadits Anas bin Malik I, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,

 

ثَلاَثُ دَعْوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

 

“Tiga do’a yang tidak akan ditolak; do’anya orang tua; do’anya orang yang berpuasa; dan do’anya musafir.” (HR. al-Baihaqiy)

 

(Pelajaran Keempat Dari Kitab an-Nabiy Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallama fii Ramadhaan (Tsalaatsuuna Darsan), Syaikh Muhammad bin Syami bin Mutho’in Syaibah, dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *